PREOSES MEMILIH MELALUI SAMPLING ACAK SEDERHANA
Dalam pemilihan unit sampling melalui sampling acak
sederhana, diperlukan adanya kerangka sampling yang tersusun secara lengkap.
Setiap satuan sampling dalam kerangka sampling tersebut iberi nomor urut dan banyaknya
angka dalam nomor-nomor tersebut sama untuk setiap satuan sampling.
Langkah :
1.
Tentukan secara tegas populasi sasaran
Misal : Masyarakat di daerah A
2.
Buat Kerangka sampling
Seperti list
3.
Tentukan ukuran sample n
Misal n=20
4.
Lakukan Proses pegambilan sample
Apabila suatu target populasi telah
ditentukan secara tegas dan dari populasi ini akan disusun sebuah sample
melalui (SRS), maka selanjutnya harus dilakukan proses pemilihan dari anggota
sampelnya. Adapun proses memilih dalam sampling acak sederhana banyak sekali
caranya.
A)
Simple Randmization (SR)/ Pengacakan Secara
Sederhana
Langkah :
(i)
Tentukan populasi penelitian secara tegas study
population (populasi sasaran dan populasi penelitian), yang sebaiknya sama
dengan populasi sasaran.
(ii)
Tentukan secara tegas ukuran populasi
(iii)
Tentukan bentuk satuan sampling dan susun
kerangka sampling yang lengkap.
(iv)
Tentukan ukuran sample berdasarkan perhitungan
tertentu. Ukuran sample tersebut bisa ditentukan atas dasar statistik
(statistical aspects) maupun nonstatistik (nonstatistical aspects)
(v)
Sediakan tabel angka random
(vi)
Proses memilih :m
a.
Secara sembarang jatuhkan benda ke atas tabel
bilangan random dan perhatikan angka berapa yang tertuju oleh benda tersebut.
b.
Satuan sampling selanjutnya diperoleh dengan
cara membaca tabel angka random ke bawah menurut kolom yang sesuai. Kalau masih
belum cukup, baca ke atas.
B)
Randomization Based on Remainder (Pengacakan
berdasakan pada sisa hasil pembagian)
Langkah :
(i)
Tentukan populasi sasarn dan satuan samplingnya.
(ii)
Susun kerangka sampling
(iii)
Tentukan ukuran sample
(iv)
Sediakan angka tabel random, dari tabel ini kita
mulai pada baris ke-1 kolom ke-1. Sebagai catatan bahwa langkah tersebut
dilakukan apabila yakin betul bahwa tidak ada orang lain yang menggunakan
keerangka sampling yang sama dengan tebel angka random yang sama pula.
(v)
Sebelum proses pemilihan dimulai, harus
ditentukan secara tegas bilangan random mana saja yang tidak boleh dipakai.
Untuk keperluan ini kita susun interval-interval.
C)
Randomization Based on Permutations
Dalam
penelitian eksperimental, sering kali peneliti harus membagi sekelompok satuan
sampling ke dalam beberapa kelompok secara acak sesuai dengan perlakuan
(trreatment) yang akan dipakai. Pengacakan yang paling baik dalam hal ini
adalah pengacakan dengan menggunakan bilangan yang dipermutasikan (diubah-ubah)
secara acak, misalnya : 234,243,324,342,432, dan 423. Susun bilangan yang telah
dipermutasikan tersebut ke dalam sebuah tabel. Pilih secara acak baris ke
berapa yang akan dipakai dari tabel tersebut yang kemudian tabel ini harus
dibacakan dari kiri ke kanan untuk menentukan bilangan aak yang terpilih
sebagai nomor untuk satuan sampling.